KARAKTERISTIK, TINGKAT KERUSAKAN DAN PENYEBARAN PENYAKIT BULAI JAGUNG DI DUA KETINGGIAN TEMPAT

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan penting dan
mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya
yang multiguna sebagai sumber pangan. Produksi jagung di Indonesia dalam kurun
waktu beberapa tahun terakhir cenderung fluktuatif. Kendala biotik dan abiotik
sering muncul dalam produksi jagung nasional sehingga produktivitas rendah.
Penyakit bulai adalah penyakit penting dan menjadi kendala utama pada budidaya
tanaman jagung di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakterisasi, nilai kerusakan tanaman dan penyebaran penyakit bulai pada tanaman
jagung di dua ketinggian tempat. Penelitian menggunakan metode survei dengan
pengambilan sampel secara stratified purpose random sampling. Sampel tanaman
diambil secara diagonal, setiap titik diambil 10 sampel tanaman. Bagian tanaman
bergejala yang ditemukan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi gejala dan
patogennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi penyakit bulai
jagung pada dua ketinggian tempat yaitu adanya gejala klorotik sejajar tulang daun
dengan batas daun sakit dan daun sehat yang terlihat jelas, morfologi patogen
Peronocleospora maydis memiliki konidia berbentuk bulat. Penilaian kerusakan
yang diakibatkan penyakit bulai jagung menunjukkan hasil pada lahan pengamatan
di Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja (17 mdpl) dengan intensitas penyakit
77.5% dan nilai AUPDC 1.249,5. Sedangkan pada lahan pengamatan di Desa
Gandatapa, Kecamatan Sumbang (320 mdpl) intensitas penyakit sebesar 74.5% dan
nilai AUDPC 1.100,75. Penyebaran patogen penyakit bulai dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan di area pertanaman, baik suhu, kelembapan maupun kecepatan
angin. Penyebaran penyakit pada masing-masing lahan pengamatan yang telah
diperoleh yaitu penyebaran penyakit secara acak.