RANCANG BANGUN PROTOTIPE BAIT BOX SEBAGAI ALTERNATIF BIOREAKTOR JAMUR ENTOMOPATOGEN

Penerapan pengendalian hama terpadu dengan pemanfaatan jamur
entomopatogen di tingkat petani di Indonesia masih sedikit. Proses produksi jamur
entomopatogen yang sering dilakukan petani yaitu dengan memperbanyak biakan
jamur entomopatogen menggunakan plastik sebagai bioreaktor. Penggunaan plastik
dalam perbanyakan jamur entomopatogen memerlukan keterampilan dan waktu
yang cukup lama. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan bioreaktor untuk
meningkatkan produksi jamur entomopatogen berupa bait box. Bait box merupakan
alat yang digunakan untuk memperbanyak jamur entomopatogen dengan
memanfaatkan teknik bait method yang sering digunakan dalam eksplorasi jamur
entomopatogen serta menyediakan media berbentuk kotak yang dapat diatur untuk
memenuhi persyaratan lingkungan untuk pertumbuhan jamur entomopatogen.
Pembuatan prototipe bioreaktor bait box bertujuan untuk merancang dan membuat
prototipe bait box sebagai bioreaktor jamur entomopatogen, mengaplikasikan bait
box sebagai bioreaktor jamur entomopatogen, mengetahui efektivitas bait box
dalam memproduksi jamur entomopatogen.
Alat dan bahan yang digunakan yaitu pelat stainless steel 0,8 mm, lampu
ultraviolet (UV), akrilik, stainless steel jaring, Metarhizium sp., beras, HEPA filter,
gerinda potong, mesin las stainless steel, lem akrilik, penggaris 50 cm, spidol,
laptop, panci, nampan, kompor, bunsen, saringan kain, tabung reaksi, akuades,
alkohol, jarum ose. Prosedur pelaksanaan pembuatan prototipe bioreaktor bait box
meliputi studi pustaka, perancangan alat, proses pembuatan prototipe, pengujian,
evaluasi dan pembuatan laporan.
Prototipe bait box dirancang sebagai bioreaktor jamur entomopatogen dengan
komponen lampu UV, HEPA filter, baki biakan, kaca observasi sebagai alat
perbanyakan jamur entomopatogen. Perbanyakan jamur Metarhizium sp.
menggunakan bioreaktor bait box dilakukan dengan persiapan media, sterilisasi
bait box, sterilisasi media perbanyakan dan inokulasi jamur. Hasil perbanyakan
jamur Metarhizium sp. menunjukkan lama pertumbuhan jamur yaitu 15 hari dengan
viabilitas jamur sebesar 31%, 39% dan 42% dan kerapatan konidia sebanyak 2,4
x103 cfu/ml, 4 x 103cfu/ml dan 4,2 x x 103 cfu/ml. Penggunaan bait box sebagai
bioreaktor perbanyakan jamur entomopatogen belum memenuhi standar kualitas
jamur Metarhizium sp.. Diperlukan pengembangan lebih lanjut prototipe bioreaktor
bait box untuk dapat menjaga suhu dan kelembapan yang sesuai dengan persyaratan
pertumbuhan jamur entomopatogen dan penelitian lebih lanjut mengenai faktor
yang memengaruhi pertumbuhan jamur seperti asal inokulan dan jenis media
perbanyakan yang digunakan.