EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PEPAYA SEBAGAI FUNGISIDA NABATI TERHADAP PENEKANAN PENYAKIT ANTRAKNOSA CABAI

Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu
komoditas unggulan yang banyak diminati oleh masyarakat, namun hasil produksi
cabai di Indonesia masih rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil
produksi cabai di Indonesia yaitu adanya penyakit antraknosa yang disebabkan oleh
jamur Colletotrichum sp. Salah satu upaya pengendalian penyakit antraknosa yang
ramah lingkungan adalah dengan penggunaan fungisida berbahan alami berasal dari
tumbuhan atau disebut biofungisida. Daun pepaya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar fungisida nabati karena mengandung senyawa kimia yang dapat
menghambat pertumbuhan jamur patogen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak
daun pepaya dalam menekan perkembangan penyakit antraknosa serta dosis
aplikasi yang tepat pada tanaman cabai. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai penggunaan ekstrak daun pepaya sebagai
fungisida nabati serta mengetahui penggunaan dosis yang tepat pada tanaman cabai.
Percobaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang
terdiri dari lima perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali, sehingga
unit perlakuan berjumlah sebanyak 25 buah. Setiap ulangan terdiri atas 5 tanaman
cabai, sehingga didapatkan 125 unit percobaan. Variabel yang diamati meliputi
intensitas penyakit, efektivitas ekstrak, AUDPC, laju perkembangan penyakit dan
jumlah bobot buah per tanaman dan per perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 5%. Data yang menunjukkan
hasil berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf
kepercayaan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat menekan
penyakit antraknosa pada tanaman cabai rawit berbagai konsentrasi 10% (P1), 20%
(P2), 30% (P3), 40% (P4). Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun pepaya
tertinggi 40% (P4) memberikan hasil paling baik dalam menekan penyakit
antraknosa, Hal ini terlihat pada intensitas penyakit, AUDPC, Laju perkembangan
penyakit, yang rendah pada tanaman yang diberikan perlakuan ekstrak daun
pepaya.