TINGKAT KERUSAKAN DAN PENYEBARAN PENYAKIT HAWAR DAUN JAGUNG PADA DUA KETINGGIAN TEMPAT

Jagung merupakan sumber bahan pangan penting setelah beras di Indonesia.
Usaha peningkatan produksi tanaman jagung tidak lepas dari masalah hama dan
penyakit tanaman yang dapat menyebabkan menurunnya hasil produksi jagung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan nilai kerusakan penyakit
hawar daun pada jagung di dua ketinggian tempat dan mengetahui penyebaran
penyakit hawar daun jagung di dua ketinggian tempat. Penelitian dilakukan pada
bulan April-Mei 2024 di lahan budidaya jagung pada dua tempat yaitu Desa
Gandatapa, Banjaranyar dan Laboratorium IPA Dasar Universitas Nahdlatul Ulama
Purwokerto.
Penelitian menggunakan metode survei dengan mengamati secara langsung
pada lima lahan budidaya tanaman jagung yang terdapat gejala penyakit hawar daun.
Sampel tanaman diambil menggunakan metode purposive random sampling. Lahan
dibagi menjadi 5 titik secara diagonal, setiap titik diambil 5 sampel tanaman. Bagian
tanaman bergejala yang ditemukan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi
patogennya.
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kerusakan penyakit hawar daun yang
disebabkan Helminthosporium sp. pada dua ketinggian tempat yang berbeda, dapat
disimpulkan bahwa insidensi penyakit paling tinggi terdapat pada Desa Gandatapa
dengan rata rata 90% diikuti dengan Desa Karanganyar sebesar 55%. Penyebaran
penyakit sangat dipengaruhi oleh keadaaan lingkungan, dimana semakin tinggi
kelembapan maka akan semakin optimal untuk perkembangan spora. Sporulasi
Helminthosporium sp. di lapang terjadi pada permukaan tanaman yang terinfeksi.
Setelah itu spora lepas, kemudian terbawa oleh angin dan hinggap pada permukaan
tanaman yang lain.