KOLABORASI STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN WISATA SANGGALURI PARK DESA KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA

Kolaborasi masih menjadi kunci utama dalam melaksanakan berbagai hal, sebab dengan
untuk dilakukan karena adanya kerjasama yang saling menguntungkan dari berbagai
pihak dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama. Pariwisata merupakan sebuah
atraksi yang mempunyai banyak komponen penunjang seperti jasa dan fasilitas perjalanan
diantaranya fasilitas hotel, restoran, tempat oleh-oleh dan lain sebagainya sehingga dapat
berpengaruh pada bidang lain seperti pertanian, industri, jasa pelayanan, dan transportasi.
Kolaborasi pada sektor wisata akan menjadi peluang yang sangat baik untuk
pengembangannya. Sanggaluri Park merupakan wisata edukasi yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah dibawah Manajemen Perusahaan Umum Daerah (Perumda)
Owabong. Objek wisata Sanggaluri Park memiliki potensi besar karena menyuguhkan
destinasi wisata edukasi yang bermanfaat. Sanggaluri Park telah ditetapkan sebagai
wisata edukasi oleh Bupati Purbalingga Bapak H. Triyono Budi Sasongko M.Si. dan
diresmikan oleh Bapak H. Mardiyanto Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 13 Agustus
2007. Pelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kolaborasi dan peran
stakeholder dalam pengelolaan wisata Sanggaluri Park Desa Kutasari Kabupaten
Purbalingga. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Collaborative Governance
Ansell and Gash. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan
studi dokumentasi. Informan penelitian meliputi pihak Pemerintah Desa Setempat,
Pengurus Wisata Sanggaluri Park, dan Masyarakat. Sanggaluri Park memiliki banyak
wisata yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pengunjungnya antara lain
Taman Reptil dan Museum Serangga, Museum Uang, Rumah Prestasi, Wahana Iptek,
Museum Wayang dan Artefak, Taman Buah, Taman Batu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengelolaan di Objek Wisata Sanggaluri Park belum dapat dikatakan maksimal
atau belum efektif, pasalnya angka pengunjung wisata semakin tahun semakin menurun.
Berdasarkan analisis di atas penulis menyimpulkan bahwa kolaborasi antar stakeholder
dalam pengelolaan Wisata Sanggaluri Park, belum berjalan efektif dilihat dari kondisi
awal, design kelembagaan, kepemimpinan dan proses kolaboratif yang menghasilkan
model kolaborasi di objek Wisata Sanggaluri Park. Hal ini disebabkan karena kurangnya
strategi pengelola dalam meningkatkan daya tarik wisata.