Mukhlisin, Mukhlisin (2025) NUSYŪZ ISTERI YANG BEKERJA DI LUAR KOTA (Studi Kasus di Desa Purbasari Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga). S1 thesis, UNU PURWOKERTO.
![[thumbnail of view_usp=sharing]](http://repository.unupurwokerto.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
view_usp=sharing
Download (46kB)
![[thumbnail of FULL SKRIPSI]](http://repository.unupurwokerto.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi Mukhlisin Fix - Mukh Lisin.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (3MB)
Abstract
Nusyūz adalah tindakan isteri yang dianggap membangkang atau tidak patuh
terhadap suami dalam konteks pernikahan. Dalam hal ini nusyūz merupakan
penolakan atau pembangkangan isteri terhadap suami terhadap hal-hal yang
menjadikan otoritas suami untuk mendidik isterinya, seperti keluar tanpa izin
suami, meninggalkan perintah Allah, seperti Shalat, atau berkhianat terhadap
suaminya dalam urusan harta dan jiwa. Demikian juga dalam hal nusyūz
merupakan tindakan isteri yang tidak memenuhi tanggung jawabnya terhadap
suami, baik secara materi maupun non-materi, yang melanggar hak-hak isteri dan
menyebabkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Dalam hukum islam
nusyūz dapat menjadi dasar bagi suami untuk mengambil tindakan tertentu, seperti
memberikan peringatan, menahan nafkah, atau bahkan meminta perceraian.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak nusyūz pada pasangan suami
isteri.
Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian
lapangan yang menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi.
Analisis yang digunakan menggunakan metode deduktif yaitu pembahasan yang
diawali dengan mengemukakan, teori-teori atau ketentuan yang bersifat umum
dan selanjutnya dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab isteri bekerja di luar kota
dikarenakan faktor ekonomi yaitu isteri tidak dapat mengatur keperluan rumah
tangga dengan baik, faktor perjodohan yaitu isteri tidak berbakti secara lahir dan
batin terhadap suami sesuai dengan hukum Islam, serta faktor psikologis yaitu
isteri tidak ridha dan bersyukur atas nafkah yang diberikan oleh suami. Sehingga
menyebabkan nusyūz-nya suami atau isteri dimana setiap pasangan tidak dapat
menyelesaikan masalah dengan tidak mencari solusi yang terbaik bagi kebaikan
keluarga.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Depositing User: | UNU Purwokerto |
Date Deposited: | 16 Jul 2025 11:30 |
Last Modified: | 16 Jul 2025 11:30 |
URI: | http://repository.unupurwokerto.ac.id/id/eprint/34 |