PENERAPAN HUKUM PEMBERIAN DANA TALANGAN UMRAH PERSPEKTIF MASLAHAH

Dana talangan umrah adalah dana yang disediakan oleh suatu lembaga keuangan
yang diperuntukkan kepada peminjam atau jemaah supaya menalangi terlebih dahulu
biaya keberangkatan, akomodasi, dan lain sebagainya. Setelah kembali ke tanah air,
peminjam harus membayar dana tersebut menggunakan metode cicilan yang telah
ditetapkan waktunya. Amitra Syariah didalamnya terdapat pembiayaan dana talangan
umrah. Dana ini hadir untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang
semakin hari semakin meningkat. Salah satunya adalah karena panjangnya antrean
jemaah haji yang bertahun-tahun lamanya, dan adanya seseorang yang ingin
melaksanakan ibadah ke tanah suci namun belum memiliki bekal atau uang yang cukup,
sedangkan mereka ingin melaksanakan ibadah tersebut tanpa harus menunggu waktu
yang lama. Didalam Al-Quran ataupun Hadist tidak terdapat keterangan mengenai
hukum pemberian dana talangan. Perlu adanya pemahaman lebih lanjut untuk
mengetahui boleh atau tidaknya. Oleh sebab itu, peneliti melakukan analisis
menggunakan metode istinbat{ hukum ulama ushul fiqih yakni mas{lah{ah. Mas{lah{ah
adalah salah satu metode yang digunakan oleh ulama ushul fiqih dalam
mengistinbat{kan hukum yang ketentuannya tidak dijelaskan secara rinci didalam
nas{ Al-Quran ataupun Hadist, mas{lah{ah memiliki arti mendatangkan manfaat dan
menghindarkan kerusakan.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan metode
pendekatan empiris-normatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan, mencatat,
menganalisis mengenai hukum pemberian dana talangan umrah yang dilakukan oleh
Amitra Syariah kepada jemaah atau peminjam menggunakan konsep mas{lah{ah.
Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi pada lokasi penelitian.
Konsep dana talangan umrah di Amitra Syariah menggunakan akad ija>rah
dengan ujrah. Pembiayaan ini mulai dari 10 juta hingga 38 juta dengan uang muka
sebesar 25% menyesuaikan dengan pembiayaan yang dipilih. Talangan dibawah 25
juta tidak dikenakan jaminan, sedangkan talangan diatas 25 juta dikenakan jaminan.
Untuk pelunasan, jemaah dapat menyicil setelah kembali dari tanah suci sesuai dengan
jangka waktu yang telah disepakati di awal, yakni mulai dari 12, 18, 24, dan 36 bulan.
Apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti peminjam meninggal dunia,
maka pelunasan tersebut dialihkan kepada ahli waris. Jadi, dana talangan umrah yang
diberikan Amitra Syariah kepada jemaah atau peminjam hukumnya boleh sesuai
dengan konsep mas{lah{ah. Hal ini dikarenakan pemberian dana tersebut mengandung
kemanfaatan dalam artian mendatangkan manfaat serta menghindarkan dari kerusakan.